Kamis 21 September 2017, 14:25 WIB
Mensos Khofifah Lepas Kapal Pembawa Beras 2.000 Ton ke Rohingya
Surabaya - Bantuan Rohingya dari Indonesia terus mengalir. Selain dari pemerintah, masyarakat dan organisasi juga turut serta memberi bantuan.
Kali ini, Aksi Cepat Tanggap (ACT), sebuah organisasi nirlaba mengirim bantuan bahan pangan untuk Rohingya. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa melepas kapal pembawa bantuan tersebut dari Terminal Peti Kemas Surabaya Pelabuhan Tanjung Perak.
"Marilah membaca Al Fatihah agar bantuan bisa sampai dengan selamat di tujuan, Bismillahirrahmanirrahim" kata Khofifah di atas KM Cimbria milik Samudera Indonesia yang mengangkut bantuan tersebut, Kamis (21/9/2017).
ACT memberi bantuan bahan pangan berupa beras sebanyak 2 ribu ton yang dikemas ke dalam 80 ribu karung. Puluhan ribu Karung itu dimasukkan ke 80 kontainer. Butuh waktu dua minggu untuk mengumpulkan beras ini dari para petani di Cepu, Blora.
"Bantuan ini zero APBN. Memberi bantuan ke luar negeri harus ada persetujuan dari pemerintah," kata Khofifah.
Khofifah berharap bantuan ini bisa membantu para pengungsi Rohingya yang ada di Bangladesh. Tentu saja bantuan lain tetap diperlukan. Karena itu Khofifah meminta agar masyarakat dan organisasi lain di Indonesia turut membantu semampunya.
"Siapa yang melayani dan membantu manusia maka Allah akan melayani dan membantu manusia itu", tandas Khofifah.
KM Cimbria yang membawa bantuan akan berlayar selama 7-8 hari untuk sampai ke Chittagong, Bangladesh. Dari situ, bantuan masih harus dikirim lagi ke tempat pengungsian yang berjarak sekitar 150 km. (iwd/gik)
Kali ini, Aksi Cepat Tanggap (ACT), sebuah organisasi nirlaba mengirim bantuan bahan pangan untuk Rohingya. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa melepas kapal pembawa bantuan tersebut dari Terminal Peti Kemas Surabaya Pelabuhan Tanjung Perak.
"Marilah membaca Al Fatihah agar bantuan bisa sampai dengan selamat di tujuan, Bismillahirrahmanirrahim" kata Khofifah di atas KM Cimbria milik Samudera Indonesia yang mengangkut bantuan tersebut, Kamis (21/9/2017).
ACT memberi bantuan bahan pangan berupa beras sebanyak 2 ribu ton yang dikemas ke dalam 80 ribu karung. Puluhan ribu Karung itu dimasukkan ke 80 kontainer. Butuh waktu dua minggu untuk mengumpulkan beras ini dari para petani di Cepu, Blora.
"Bantuan ini zero APBN. Memberi bantuan ke luar negeri harus ada persetujuan dari pemerintah," kata Khofifah.
Khofifah berharap bantuan ini bisa membantu para pengungsi Rohingya yang ada di Bangladesh. Tentu saja bantuan lain tetap diperlukan. Karena itu Khofifah meminta agar masyarakat dan organisasi lain di Indonesia turut membantu semampunya.
"Siapa yang melayani dan membantu manusia maka Allah akan melayani dan membantu manusia itu", tandas Khofifah.
KM Cimbria yang membawa bantuan akan berlayar selama 7-8 hari untuk sampai ke Chittagong, Bangladesh. Dari situ, bantuan masih harus dikirim lagi ke tempat pengungsian yang berjarak sekitar 150 km. (iwd/gik)
0 Komentar